a walk to remember
2 min readJun 20, 2022

nota kecil: kerikil penghambat

mengurai rasa takut.

Photo by Tim Trad on Unsplash

apa arti rasa takut bagimu? lalu, menurutmu, apa pentingnya memiliki rasa takut? sejak kapan manusia sebaiknya dikenalkan dengan rasa takut? kemudian, bagaimana ia harus mengatasi rasa takut itu? adakah standar tertentu yang harus dicapai? kalau memang ada, seperti apa?

mengapa manusia semakin menua malah seringkali merasa lebih takut? apa yang paling sering memicu rasa takut? mengapa jawabannya adalah ekspektasi dan penilaian orang lain?

coba jelaskan, mengapa dua hal ini sering membuat takut makhluk bernama manusia terlebih kepada sesamanya -yang padahal sama-sama makan nasi dan beraknya tai?!

apa arti rasa takut?

kalau merujuk pada KBBI sih, takut memiliki arti:

ta.kut

⇢ Tesaurus

1. a merasa gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana: anjing ini jinak, engkau tidak perlu —

2. a takwa; segan dan hormat: hendaklah kita — kepada Allah

3. a tidak berani (berbuat, menempuh, menderita, dan sebagainya): hari sudah malam, aku — pulang sendiri

4. a gelisah; khawatir (kalau …):

apa pentingnya memiliki rasa takut?

rasa takut bagiku adalah sebuah kerikil penghalang, namun bisa juga sebagai bounderies yang sehat pada kondisi tertentu.

sejak kapan anak manusia sebaiknya dikenalkan dengan rasa takut?

hmm.. sejak manusia mulai dikenalkan norma? but wait, rasa takut termasuk semacam natural instinct juga gak sih?

so it always there inside us? :N

bagaimana ia harus mengatasi rasa takut itu?

hmm.. menghindari sumber or melawan sumber (?)

adakah standar tertentu yang harus dicapai? kalau memang ada, seperti apa?

standar? sepertinya tidak ada. mungkin.. yang penting rasa takutnya udah gak ada lagi?

mengapa manusia semakin menua malah seringkali merasa lebih takut?

karena sudah “merasa lebih tau ending-nya”(?) karena sudah melihat berbagai sisi kehidupan, yang gak semuanya baik(?)

apa yang paling sering memicu rasa takut? mengapa jawabannya adalah ekspektasi dan penilaian orang lain?

karena kita sendiri yang sebenarnya membiarkan rasa takut itu muncul dan menguasai. ada banyak hal yang bisa memicu rasa takut muncul. seperti definisi takut yang sudah disebutkan sebelumnya, satu diantaranya adalah khawatir. khawatir membuat orang-orang yang kita sayang kecewa, misalnya.

adalah hal yang sangat wajar jika kita ingin membuat orang yang kita sayangi bahagia. oh, wait… sejak kapan kita diajarkan untuk membuat orang lain bahagia dengan mengorbankan diri sendiri? sejak kapan kita diajarkan bahwa ekspektasi dan penilaian orang lain menakutkan?

nah, malah muncul pertanyaan tambahan.. huft.

kita sendirilah yang berhak memberikan izin kepada rasa takut untuk hadir dan menggerogoti hati dan pikiran kita, terlepas dari dari mana pemicunya muncul.

that’s it. that it is. enough for now.

a walk to remember
a walk to remember

Written by a walk to remember

Menulis suka-suka, disunting ketika waras dan sempat.

No responses yet